Text
Orang-Orang Biasa: novel kedua trilogi Guru Aini
Sebatang kapur dan penghapus tergeletak di bawah papan tulis itu. Tampak benar telah sangat lama tak dipakai. Demikian minim angka-angka itu sehingga tak bisa dijadikan diagram batang, diagram kue cucur atau diagram naik-naik ke puncak bukit. Rupanya di kota ini, penduduknya telah lupa cara berbuat jahat. Mata Inspektur semakin sendu menatap papan tulis itu. Keadaan yang tenteram ini perlahan-lahan membuat polisi di dalam dirinya terlena, lalu terbaring, lalu pingsan, lalu mati. Inspektur sungguh khawatir. Wahai kaum maling, ke manakah gerangan kalian?
SD.2023.595 | 808.067 AND o | My Library (15) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain